Jannah, Miftahul (2024) KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH ARAH ALIRAN FLUIDA TERHADAP KINERJA KONDENSOR LIEBIG PADA PROSES DESTILASI AIR ENDAPAN. S-1 thesis, 021008 Universitas Tridinanti Palembang.
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (430kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (981kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (368kB) | Request a copy |
Abstract
Destilasi Sederhana terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu Pemanas, Labu Destilasi dan Kondensor. Proses penguapan cairan dan mengkondensasikan uapnya di wadah lain dengan pendinginan disebut dengan destilasi. Metode ini paling sering digunakan untuk memurnikan cairan. Di dalam kondensor terjadi proses perubahan fasa dari fasa gas berupa uap jenuh yang berperan sebagai fluida panas dan berubah fasa menjadi fasa cair. Pada pengujian destilasi sederhana ini menggunakan jenis Kondensor Liebig dengan 2 (dua) arah aliran fluida yaitu secara Parallel Flow dan Counter Flow. Karena dari 2 (dua) arah aliran tersebut dapat mempengaruhi kinerja dari kondensor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi arah aliran fluida terhadap hasil distilasi pemurnian air endapan berupa air sungai, air sumur dan air ledeng/PDAM serta mengetahui manakah yang paling optimal dalam memurnikan air endapan dilihat dari nilai laju perpindahan panas (Q) pada alat destilasi sederhana. Parameter yang digunakan untuk menghitung nilai laju perpindahan panas (Q) adalah temperature uap masuk/keluar dan temperature air masuk/keluar serta massa aliran fluidanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk nilai laju perpindahan panas (Q ̇) pada air sungai sebesar 53,780 W saat parallel flow dan 54,109 W saat counter flow. Untuk air sumur 53,740 W saat parallel flow sedangkan 54,714 W saat counter flow. Dan untuk air ledeng/PDAM 53,906 W untuk parallel flow dan 53,984 W saat counter flow. Artinya laju perpindahan panas yang terjadi saat arah aliran fluida counter flow lebih optimal dibandingkan dengan arah aliran fluida secara parallel flow.
Item Type: | Thesis (S-1) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Mesin |
Depositing User: | Ms Miftahul Jannah |
Date Deposited: | 24 Apr 2024 04:43 |
Last Modified: | 24 Apr 2024 04:43 |
URI: | http://repository.univ-tridinanti.ac.id/id/eprint/8642 |
Actions (login required)
View Item |