EVALUASI WASTE PADA LEAD TIME PROSES OUTBOUND PELUMAS KEMASAN BOX DENGAN MENGGUNAKAN METODE VALUE STREAM MAPPING (VSM) (STUDI KASUS PT PERTAMINA LUBRICANTS DSP KERTAPATI)

SIMANJUNTAK, ANDRE PARLINDUNGAN (2024) EVALUASI WASTE PADA LEAD TIME PROSES OUTBOUND PELUMAS KEMASAN BOX DENGAN MENGGUNAKAN METODE VALUE STREAM MAPPING (VSM) (STUDI KASUS PT PERTAMINA LUBRICANTS DSP KERTAPATI). S-1 thesis, 021008 Universitas Tridinanti.

[img] Text (BAB I)
BAB 1 ANDRE_compressed.pdf - Published Version

Download (897kB)
[img] Text (BAB II)
BAB 2 ANDRE.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (179kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB 3 ANDRE.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (259kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB 4 ANDRE.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (819kB) | Request a copy
[img] Text (BAB VI)
BAB 5 ANDRE.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (391kB) | Request a copy

Abstract

BSTRAK Abstrak : Depot supply Point (DSP) Pertamina Lubricants merupakan tempat penyimpanan untuk memudahkan proses pendistribusian pelumas pertamina secara nasional, Operasional yang ada pada DSP Kertapati Palembang meliputi inbound, storaging, dan outbound, sejak awal tahun 2023, SAP Perusahaan berubah, yang sebelumnya menggunakan mySAP kini menjadi Warehouse Management System (WMS). Didalam proses kerja mengunakan WMS, terdapat penambahan-penambahan aktivitas pada proses outbound dan inbound, hal ini menyebabkan lead time proses outbound menjadi lebih lama dari yang sebelumnya, Dalam penelitian ini data diolah dengan perhitungan cycle time dengan kecukupan data dan keseragaman data, setelah itu membuat Value Stream Mapping (VSM) untuk menjelaskan aliran proses outbound yang sebenarnya, lalu menyebar kuesioner untuk menentukan jenis waste mana saja yang terjadi dalam proses outbound. Lalu data dioalah menggunakan metode Waste Assessment Model (WAM) yang terdiri dari Waste Relationship Matrix (WRM), yang dibuat dalam bentuk matrix yang digunakan untuk menganalisis kriteria pengukuran.. Lalu dilanjutkan konversi ke Waste Assesment Questionare (WAQ) menghitung bobot jenis pertanyaan yang ada dari tentang manusia, mesin, dan material yang mempengaruhi adanya waste. analisis perbaikan menggununakan pemetaan value stream mapping dengan menggunakan fishbone Dari hasil rekapitulasi perhitungan WAQ diatas dapat disimpulkan bahwa persentase pemborosan yang terjadi di PT. Pertamina Lubricants Depot Supply Point Kertapati adalah waste inventory dengan persentase 18,33%, motion dengan persentase 16,85%, waiting dengan persentase 15,48%, defect dengan persentase 15,10%, trasnsportation dengan persentase 14,11%, overproduction dengan persentase 11,17%, dan process degan persentase 8,96%. Berdasarkan fishbone diagram, pada waste inventory penyebab waste berdasarkan faktor man atau manusia, material, method dan machine. Rekomendasi perbaikan yang diberikan terhadap waste kritis yaitu terdapat pada waste inventory, motion, dan waiting. Berdasarkan Future State Value Stream Mapping, menunjukkan perkiraan perubahan pengurangan lead time dari yang sebelumya sebesar 101 menit menjadi 48 menit yang terdiri dari Value Added sebesar 43 menit dan Non-Value Added sebesar 5 menit dan dengan value added ratio yang sebelumnya 55,4% menjadi 89,5% Kata Kunci : Warehouse, Outbound Process, Value Stream Mapping, Fishbone Diagram, Waste Assessment Model, Value Added

Item Type: Thesis (S-1)
Subjects: T Technology > TF Railroad engineering and operation
T Technology > TG Bridge engineering
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > S1 Teknik Industri
Depositing User: Mr Andre Parlidungan Simanjuntak
Date Deposited: 12 Oct 2024 04:54
Last Modified: 12 Oct 2024 04:54
URI: http://repository.univ-tridinanti.ac.id/id/eprint/9186

Actions (login required)

View Item View Item