ANALISIS STRUKTURALISME PADA NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN SASTRA

JAINI, JAINI (2020) ANALISIS STRUKTURALISME PADA NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN SASTRA. S-1 thesis, 021008 Universitas Tridinanti.

[img] Text (BAB I)
BAB I (PENDAHULUAN) .pdf - Published Version

Download (783kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (186kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (658kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (763kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (377kB) | Request a copy

Abstract

JAINI, "ANALISIS STRUKTURALISME PADA NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENGAJARAN SASTRA", DIBAWAH BIMBINGAN IBU NYAYU LULU NADYA, M.PD. DAN BAPAK DONI SAMAYA, M.PD. Penelitian ini berjudul Analisis Strukturalisme pada Novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye serta Implikasinya terhadap Pengajaran Sastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan strukturalisme. Data yang akan dianalisis adalah novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye. Data yang digunakan peneliti adalah data sekunder yaitu novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye Tahun 2019. Dari hasil penelitian unsur strukturalisme yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong Karya Tere Liye adalah Tema dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye adalah mengenai seorang ayah yang mengajarkan anaknya dengan dongeng-dongeng agar memahami makna kebahagiaan dan mengajarkan seorang anak untuk hidup sederhana dan memiliki pemahaman hidup yang berbeda. Jenis alur (Plot) dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah alur campuran atau maju-mundur. Latar yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu latar tempat (rumah, sekolah, stadion sepakbola, kolam renang, perpustakaan Sekolah Akademi Gajah, stasiun kereta, rumah sakit, tanah pemakaman), latar waktu (pagi hari, malam hari dan dini hari) dan latar sosial yaitu kehidupan masyarakat di kota yang masih memerhatikan dan peduli terhadap sesama. Penokohan yang terbagi menjadi dua bagian yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama (Dam). Tokoh tambahan (Ayah, Ibu, Taani, Jarjit, Retro, Johan, sang Kapten, Zas, dan Qon). Sudut pandang yang digunakan dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah sudut pandang campuran. Amanat yang terkandung dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye ini yaitu agar tidak mudah putus asa dan tetap semangat dengan apa yang dicita-citakan. Gaya Bahasa yang terdiri dari gaya bahasa personifikasi, simile, hiperbola, eponim, repitisi dan anti klimaks. Implikasi Novel Ayahku (Bukan) Pembohong terhadap pengajaran sastra adalah nilai pendidikan karaker dalam novel tersebut diharapkan mampu membentuk karater positif dan kepribadian peserta didik dari tokoh dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong seperti jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan tanggung jawab.

Item Type: Thesis (S-1)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas FKIP > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Mr JAINI JAINI
Date Deposited: 21 Oct 2020 08:26
Last Modified: 21 Oct 2020 08:26
URI: http://repository.univ-tridinanti.ac.id/id/eprint/1732

Actions (login required)

View Item View Item