Hazmi, Zamzami (2024) Analisa Pengaruh Normalizing Dengan Variasi Temperatur Pemanasan Dilanjutkan Dengan Pengkorosian didalam Air Laut Pada Material AISI 1020. S-1 thesis, 021008-Universitas Tridinanti Palembang.
Text (BAB. 1)
COVER TA_merged (1)_11zon.pdf Download (600kB) |
|
Text (BAB. 2)
BAB-II-HZ.pdf Restricted to Repository staff only Download (372kB) | Request a copy |
|
Text (BAB. 3)
BAB-III-HZ.pdf Restricted to Repository staff only Download (188kB) | Request a copy |
|
Text (BAB. 4)
BAB-IV-HZ.pdf Restricted to Repository staff only Download (812kB) | Request a copy |
|
Text (BAB. 5)
BAB-5-LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (582kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK Agar dapat mempelajari laju korosi yang terjadi pada baja karbon rendah terekspose di dalam air laut, maka penelitian ini bertujuan. Untuk mengetahui laju korosi baja AISI 1020 jika dilakukan normalizing. Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Memberikan informasi kepada industri yang menggunakan baja AISI 1020. Dari Gambar 4. 2. Grafik laju korosi terhadap Lama perendaman dengan variabel waktu pengujian pada benda asal, temperatur 8630 C dan 8760 C, maka dapat dilihat bahwa, pada benda asal tanpa perlakuan berat yang hilang cendrung meningkat dengan lamanya waktu pengujian. Besar laju korosi yang terjadi cenderung akan meningkat seiring dengan penambahan waktu. Pada pengujian tanpa perlakuan untuk hari pertama didapat nilai laju korosi sebesar 16,54 mdd, pengujian pada 2 hari didapat dengan nilai laju korosi 17,65 mdd, pengujian pada 3 hari didapat nilai laju korosi sebesar 19,07 mdd, pengujian pada 4 hari didapat nilai laju korosinya sebesar 22,57 mdd, dan pengujian pada 5 hari didapat nilai korosinya sebesar 26,55 mdd, akan tetapi untuk benda uji temperatur 8630 C. laju korosinya lebih tinggi dibandingkan dengan benda asal tanpa pelakuan, hal ini bisa dilihat pada nilai laju korosi yang terjadi pada pengujian hari pertama sebesar 17,43 mdd, pengujian hari ke 2 sebesar 18,32 mdd, pengujian hari ke 3 sebesar 22,94 mdd, pengujian hari ke 4 sebesar 37,77 mdd dan pengujian hari ke 5 semangkin meningkat nilai laju korosinya sebesar 57,17 mdd, untuk benda uji pada temperatur 8760 C laju korosinya lebih tinggi dibandingkan dengan benda asal tanpa pelakuan dan benda uji temperatur 8630 C, hal ini bisa dilihat pada nilai laju korosi yang terjadi pada pengujian hari pertama sebesar 12,51 mdd, pengujian hari ke 2 sebesar 19,22 mdd, pengujian hari ke 3 sebesar 32,33 mdd, pengujian hari ke 4 sebesar 51,96 mdd dan pengujian hari ke 5 sebesar 81,18 mdd. Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Dengan menambahkan lama pengujian, maka laju korosi akan terus bertambah. Laju korosi terbesar terjadi pada spesimen benda uji dengan temperatur 8760 C karena pada temperatur yang lebih tinggi, energi kinetik partikel meningkat, yang mempercepat laju reaksi kimia. Ini berarti bahwa reaksi korosi, yang melibatkan interaksi antara logam dan lingkungan (seperti oksigen atau air), akan terjadi lebih cepat. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan jenis korosi yang terjadi pada masing-masing benda uji adalah korosi merata. Kata Kunci : Baja AISI 1020, Korosi, Air Laut
Item Type: | Thesis (S-1) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Mesin |
Depositing User: | Tn Hazmi Zamzami |
Date Deposited: | 07 Oct 2024 07:23 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 07:23 |
URI: | http://repository.univ-tridinanti.ac.id/id/eprint/8941 |
Actions (login required)
View Item |