PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI SEMANGKA BIJI DAN NON BIJI DI DESA RIMBA JAYA KECAMATATAN AIR KUMBANG KABUPATEN BANYUASIN

ARI, ANGGARA (2002) PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI SEMANGKA BIJI DAN NON BIJI DI DESA RIMBA JAYA KECAMATATAN AIR KUMBANG KABUPATEN BANYUASIN. S-1 thesis, 021008 UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG.

[img] Text (BAB I)
BAB 1 dan DAFTARPUSTAKA.pdf - Published Version
Download (1MB)
[img] Text (BAB II)
BAB 2 2025.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (664kB)
[img] Text (BAB III)
BAB 3 2025.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (396kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB 4 2025.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (799kB)
[img] Text (BAB V)
BAB 5 DAN LAMPIRAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (691kB)

Abstract

ARI ANGGARA, Penggunaan Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Semangka Biji dan Non-Biji di Desa Rimba Jaya Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin. Dibimbing oleh Dosen Pembimbing I. Dr. Nasir, SP , M.Si dan Pembimbing 2. Gusti Fitriyana, S.P., M.Si Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan faktor produksi dan biaya produksi usahatani Semangka Biji dan Non-Biji, Untuk mengetahui berapa besar pendapatan usahatani Semangka Biji dan Non-biji, Untuk mengetahui berapa besar tingkat keuntungan Semangka Biji dan Non-Biji. Faktor produksi pada usahatani semangka biji meliputi, Lahan sebesar 1,25/hektar, Benih sebesar 13,4bks/hektar Pupuk Urea sebesar 115,8 kg/hektar, Pupuk NPK sebesar 50 kg/hektar, Pupuk Kandang Sebesar 2.450 kg/hektar. Pupuk Dolomit sebesar 430 kg/hektar, Pupuk TSP sebesar 65 kg/hektar, Pupuk Phonska sebesar 66,6 kg/hektar, Pupuk Yramil sebesar 111,6 kg/hektar, Pupuk NPK Mutiara sebesar 131,6 kg/hektar. Herbisida yang digunakan meliputi, Round Up sebesar 0.2 ltr/hektar, Antracol sebesar 2,33 kg/hektar, Zipplo sebesar 0,6 kg/hektar, Mantazed sebesar 0,35 kg/hektar, Sprint sebesar 0.2 ltr/hektar. Pestisida yang digunakan meliputi, Prepaton sebesar 1,36 ml/hektar, Kanon sebesar 1,2 ml/hektar, Starget sebesar 0,66ml/hektar, Lanet 1grm/hektar. Penggunaan Tenaga Kerja (HOK) sebesar 122,36/hektar. Faktor produksi semangka non-biji meliputi, Lahan sebesar 1.26 /hektar, Benih sebesar 13 bks/hektar, Pupuk Urea sebesar 109,93 kg/hektar, Pupuk NPK sebesar 10 kg/hektar, Pupuk kandang sebesar 2.077 kg/hektar, Pupuk Dolomit sebesar 437,13 kg/hektar, Pupuk TSP sebesar 36,66kg/hektar, Pupuk Phonska sebesar 120 kg/hektar, Pupuk Yramil sebesar 133,26 kg/hektar, Pupuk NPK Mutiara sebesar 154,86 kg/hektar. Penggunaan Herbsida meliputi, Round Up sebesar 0,13 ltr/hektar, Antracol 2,30 kg/hektar, Gramaxon sebesar 0,26 ltr/hektar. Penggunaan Pestisida meliputi, Prepaton sebesar 0,83 ml/hektar, Kanon sebesar 0,96 ml/hektar, Starget 1,63 ml/hektar, dan Tenaga Kerja (HOK) sebesar 58,43/hektar. Total biaya yang dikerluarkan pada semangka biji sebesar Rp22.099.400 /hektar dan semangka non-biji sebesar Rp22.285.333 /hektar Pendapatan usahatani semangka biji dalam satu kali periode tanam sebesar Rp31.275.200 /hektar sedangkan untuk semangka non-biji sebesar Rp. 45.051.466 /hektar. Analisis R/C menunjukan bahwa usahatani semangka non-biji dan semangka biji yang dilakukan di daerah penelitian memiliki penerimaan yang lebih besar jika dibandingkan dengan total biaya usahatani yang dikeluarkan. Hal ini dapat dilihat dari dari nilai RC semangka biji sebesar 2,34 sedangkan R/C semangka non-biji sebesar 2,97 menunjukan nilai R/C lebih dari satu, yang berarti setiap Rp 1, biaya yang dikeluarka petani semangka biji dan semangka non-biji akan memproleh penerimaan sebesar Rp2,34 /hektar untuk semangka biji, sedangkan untuk semangka non-biji untuk /hektar nya sebesar Rp2,97 maka, dapat disimpulkan bahwa usahatani semangka biji dan semangka non-biji yang dilakukan di Desa Rimba Jaya mengguntungkan. ABSTARAK ARI ANGGARA, Use of Production Factors and Income of Seed and Non-Seed Watermelon Farming in Rimba Jaya Village, Air Kumbang District, Banyuasin Regency. Supervised by Supervisor I. Dr. Nasir, SP, M.Si and Supervisor 2. Gusti Fitriyana, SP, M.Si This study aims to determine the use of production factors and production costs of Seed and Non-Seed Watermelon farming, To find out how much income from Seed and Non-Seed Watermelon farming, To find out how much profit level of Seed and Non-Seed Watermelon. Production factors in seed watermelon farming include, Land of 1.25/hectare, Seed of 13.4 packs/hectare Urea Fertilizer of 115.8 kg/hectare, NPK Fertilizer of 50 kg/hectare, Manure of 2,450 kg/hectare. Dolomite Fertilizer of 430 kg/hectare, TSP Fertilizer of 65 kg/hectare, Phonska Fertilizer of 66.6 kg/hectare, Yramil Fertilizer of 111.6 kg/hectare, Mutiara NPK Fertilizer of 131.6 kg/hectare. Herbicides used include, Round Up of 0.2 ltr/hectare, Antracol of 2.33 kg/hectare, Zipplo of 0.6 kg/hectare, Mantazed of 0.35 kg/hectare, Sprint of 0.2 ltr/hectare. Pesticides used include, Prepaton of 1.36 ml/hectare, Kanon of 1.2 ml/hectare, Starget of 0.66ml/hectare, Lanet 1grm/hectare. Labor Use (HOK) of 122.36/hectare. Non-seed watermelon production factors include, Land of 1.26 /hectare, Seeds of 13 packs / hectare, Urea Fertilizer of 109.93 kg / hectare, NPK Fertilizer of 10 kg / hectare, Manure of 2,077 kg / hectare, Dolomite Fertilizer of 437.13 kg / hectare, TSP Fertilizer of 36.66 kg / hectare, Phonska Fertilizer of 120 kg / hectare, Yramil Fertilizer of 133.26 kg / hectare, Mutiara NPK Fertilizer of 154.86 kg / hectare. The use of Herbsicides includes, Round Up of 0.13 ltr / hectare, Antracol 2.30 kg / hectare, Gramaxon of 0.26 ltr / hectare. Pesticide use includes, Prepaton of 0.83 ml/hectare, Kanon of 0.96 ml/hectare, Starget of 1.63 ml/hectare, and Labor (HOK) of 58.43/hectare. The total cost incurred on seeded watermelon is IDR22,099,400/hectare and non-seeded watermelon is IDR22,285,333/hectare. The income of seeded watermelon farming in one planting period is IDR31,275,200/hectare while for non-seeded watermelon it is IDR45,051,466/hectare. The R/C analysis shows that non-seeded watermelon and seeded watermelon farming carried out in the research area has greater income when compared to the total farming costs incurred. This can be seen from the RC value of seeded watermelon of 2.34 while the R/C of non-seeded watermelon of 2.97 shows the R/C value of more than one, which means that for every Rp 1, the cost incurred by seeded watermelon and non-seeded watermelon farmers will earn an income of Rp 2.34 / hectare for seeded watermelon, while for non-seeded watermelon for / hectare it is Rp 2.97, so it can be concluded that the seeded watermelon and non-seeded watermelon farming carried out in Rimba Jaya Village is profitable.

Item Type: Thesis (S-1)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agribisnis
Depositing User: Tn ARI ANGGARA
Date Deposited: 03 Mar 2025 03:33
Last Modified: 03 Mar 2025 03:33
URI: http://repository.univ-tridinanti.ac.id/id/eprint/9889

Actions (login required)

View Item View Item
repository eprints is powered by EPrints 3 which is developed by the School of Electronics and Computer Science at the University of Southampton. More information and software credits.